-->
Sabar OM masih Loading...
Orang sabar disayang janda :-)
GET LINK

Dampak Buruk Yang Terjadi Jika Anak Sering Menerima Hukuman Fisik




Selamat Siang Agan" Kali Ini Mimin Akan Share Nih Info Seputar Kesehatan Yang Sangat Bermanfaat Bagi Kalian Khususnya Para Orang Tua ,Terkadang kita melihat atau mengalami masa-masa ketika kita dihukum secara fisik oleh orang tua di masa kecil, baik itu dicubit, dipukul, atau yang lainnya. Kita diberi tahu bahwa hukuman itu diberikan karena rasa cinta. Tapi yang berbekas adalah rasa sakit itu dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa kita jawab.
Seperti, bukankah sebagai anak kita tidak diijinkan untuk menyakiti? Lalu, kenapa kita disakiti? Semua kebingungan ini terus kamu bawa hingga dewasa dan tanpa kamu sadari, kamu juga bisa melakukannya. 
- MENGAPA ORANG TUA MENGHUKUM SECARA FISIK?
Kebanyakan orang tua merasa marah ketika mereka menghukum secara fisik. Orang yang marah biasanya terusik ketika mereka tidak bisa mengontrol situasi. Jadi, menghukum anak secara fisik dapat membuat orang tua merasa benar, memiliki kendali, atau dibenarkan.
Beberapa orang tua merasa putus asa dan tidak memiliki pilihan lain selain memukul, mencubit, atau memberikan hukuman fisik lainnya. Bahkan terkadang keputusannya itu tidak terencana dan membuat ia menyesal. Tapi orang tua yang menghukum secara fisik seringkali terlalu stres, baik karena alasan hukuman itu sendiri atau oleh tekanan lain dalam hidup mereka.
- APAKAH HUKUMAN FISIK MEMBUAT ANAK TERKONTROL?
Ketika seorang anak dipukul, sistem limbik atau pusat emosi otak dan bagian dari pikiran yang menengahi pembelajaran dan pemahaman masuk ke mode awas. Otak anak jelas merasakan pukulan sebagai situasi bahaya, dan merespon sesuai dengan apa yang disampaikan otak. BACA JUGA: Tips Mempererat Hubungan Dengan Anak 100% Harmonis
Untuk anak, hukuman fisik itu adalah pengalaman yang mengerikan. Dalam keadaan ini, pikirannya, korteks prefrontalnya, pusat pembuat alasan dan pertimbangan, tiba-tiba menutup. Oleh karena itu, perilaku anak selama dan setelah dipukul atau dihukum secara fisik seringkali tidak menyenangkan dan cenderung reaktif.
“Kontrol” yang diinginkan orangtua adalah rasa takut anak, dan tidak ada hubungannya dengan pengajaran, pembelajaran, atau pemahaman anak akan konsep benar dan salah. Apa anak bisa “belajar” bahwa ketika ia boleh disakiti secara fisik orang yang dicintainya? Ini akan menjadi pelajaran yang membingungkan.
Semakin sering anak menerima hukuman fisik, jurang ketakutan dan kebencian antara anak dan orang tua akan semakin lebar. Semakin takut perasaan anak, semakin reaktif perilakunya. Inilah yang disebut dengan siklus hukuman fisik: anak yang ketakutan menjadi agresif atau merasa terkucil, orangtua makin marah dan menghukum lebih keras, anak menjadi lebih takut, dan akhirnya, mereka lebih sering kehilangan kontrol perilaku dirinya sendiri – terus berputar seperti itu.
- APA EFEK JANGKA PANJANG DARI HUKUMAN FISIK?
Banyak penelitian telah dilakukan dan membuktikan bahwa hukuman fisik berakibat negatif. American Academy of Pediatrics dan banyak masyarakat profesional lainnya mengambil sikap yang jelas terhadap hukuman fisik anak-anak, baik di rumah dan di sekolah. BACA JUGA: Tips Mempererat Hubungan Dengan Anak 100% Harmonis

Satu penelitian yang dilakukan Straus, dkk pada tahun 1997 menunjukkan bahwa semakin sering anak dihukum secara fisik, semakin tumbuh sikap antisosial anak tersebut. Penelitian lain yang dilakukan lagi pada tahun 1990 juga menyebutkan bahwa anak-anak yang terkena hukuman fisik akan lebih mudah menyakiti orang lain, termasuk rekan-rekan dan saudara. Dan, saat mereka dewasa, semakin besar kemungkinan untuk memukul pasangan mereka.

Penelitian Strauss dkk. pada tahun 1994 menunjukkan bahwa anak yang dihukum secara fisik di waktu kecil memiliki gejala depresi lebih dalam pada kehidupan dewasa. Selain itu, hukuman fisik juga memiliki efek buruk pada perkembangan kognitif anak.



- Apa Dampak pada Otak Anak Jika Diberi Hukuman Fisik ??
  • 1. Keterlambatan perkembangan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Annals of Global Health pada 2018 melakukan studi pada 74 pasangan pengasuh dan anak asuh mereka, menemukan adanya hubungan antara memukul dan memarahi anak dengan keterlambatan perkembangan otak anak.
Bahkan, anak-anak yang mengalami pemukulan, mengalami perkembangan kemampuan bahasanya lima kali lipat lebih lambat daripada yang tidak mengalami pemukulan.
  • 2. Berkurangnya jumlah materi abu-abu

Sebuah studi tahun 2009 mengatakan anak-anak yang dipukul mengalami pengurangan jumlah materi abu-abu di otaknya. Materi abu-abu berguna untuk mengubah informasi dari pendengaran, kata-kata, emosi dan pengendalian diri menjadi data kimiawi yang dapat dipahami oleh otak.
  • 3. Kesehatan mental menjadi buruk

Sebuah studi tahun 2012 yang melibatkan 34.600 orang dewasa di AS menemukan bahwa dua hingga tujuh persen gangguan kesehatan mental ternyata ada hubungannya dengan hukuman fisik, terutama gangguan seperti depresi berat, kecemasan, dan paranoia. Enam persen peserta studi melaporkan bahwa mereka pernah didorong, dicengkeram, ditampar atau dipukul oleh orang tua mereka.

BACA JUGA ARTIKEL DIBAWAH INI:





Akibatnya, mereka yang pernah menerima hukuman fisik, 59 persen di antaranya mengalami ketergantungan pada alkohol, 41 persen mengalami depresi, dan 24 persen mengalami serangan panik.
  • 4. Penyalahgunaan minuman keras, obat-obatan, dan bunuh diri

Dalam studi tahun 2017, yang dilakukan pada 8.000 orang dewasa berusia 19 hingga 97 tahun, ditemukan bahwa mereka yang pernah dipukuli ternyata 23 persen lebih mungkin untuk menjadi peminum berat dan 32 persen lebih mungkin menjadi pecandu narkoba. Selain itu, orang yang pernah dipukuli memiliki kemungkinan untuk mencoba bunuh diri 37 persen lebih tinggi.
  • 5. Terlibat dalam hubungan yang penuh kekerasan

Dalam studi 2017, para peneliti mewawancarai 758 dewasa muda. Mereka menemukan bahwa mereka yang pernah diberi hukuman fisik, 29 persen lebih mungkin terlibat dengan hubungan yang penuh kekerasan. Bukan hanya itu, studi lain juga menunjukkan bahwa anak yang pernah dipukul akan menjadi tiga kali lipat lebih agresif.



Nah Intinya Jangan Terlalu Kasar Terhadap Anak , Bolehlah Memberikan Hukuman Fisik Tapi Jangan Keterlaluan Agar Si Anak Tersebut Mempunyai Sifat Yang Kuat Dan Gak Cengeng.

 kunjungi juga situs www.sodikin.com

Silahkan Di Share Agar Para Orang Tua Sadar Akan Hal Ini :D

Related Posts

1 comment

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter