Seputarinfomenarik.com - Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disebut BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu 11 September 2019, sekitar pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Semasa hidupnya, negarawan yang dijuluki Bapak Teknologi ini memiliki hubungan erat dengan Jerman.
Habibie muda pernah menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago. Ia kemudian belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada 1954.
Pada 1955 hingga 1965, Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat, di Rheinisc Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman Barat. Ini adalah universitas teknik terbaik di Jerman.
Beliau (habibie) menerima gelar Diplom Ingenieur pada 1960 dan gelar Doktor Ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude (dengan kehormatan tertinggi, IPK 3,8 ke atas).
Habibie sendiri pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Pada tahun 1973, beliau kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden kedua alm. Soeharto.
Di lingkungan ahli aeronautic, aerospace, industri kapal terbang, dan ilmuwan internasional, BJ Habibie dijuluki Mr. Crack, Mr. Crack sendiri merupakan penghormatan dari para ahli atas apa yang ditemukannya sesuatu hal baru: menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atomnya, yang menjadi penyebab keretakan di badan pesawat, terutama sayap.
Temuannya tersebut berawal dari jatuhnya Fokker 28 (pesawat jet penumpang sipil jarak pendek yang diproduksi Fokker, perusahaan Belanda) dan pesawat tempur Jerman, Starfighter F-104 G. Kasus ini menimbulkan kehebohan karena tak ada yang tahu penyebabnya.
Departemen Pertahanan Jerman pada saat itu menantang para ahli mencari penyebabnya. Habibie, yang saat itu bekerja di perusahaan penerbangan Hamburger Flugzeugbau (HFB), Jerman, berhasil menemukannya.
Pada tahun 2012 lalu, BJ Habibie hadir di Global Media Forum. Ini adalah konferensi internasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh Deutsche Welle (DW).
Kepada DW, BJ Habibie pernah menyatakan bahwa peluang mendapatkan pendidikan sekolah harus diberikan kepada semua warga tanpa pandang bulu.
Helmut Kohl, kanselir Jerman, Di mata Habibie Kohl bukan cuma seorang pemimpin Negeri Bavaria. Habibie bercerita, Kohl dan dirinya merupakan seorang sahabat. Mereka kerap berbagi cerita. Saat Habibie ke Jerman, ia kerap menyempatkan mengunjungi Kohl.
"Saya ketemu Kohl setiap kali ke Jerman, saat saya punya waktu dan dia tidak sedang sakit," ucap Habibie, di kantor Kedutaan Jerman di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2017.
Menurut Habibie, Kohl adalah sosok yang unik. Tak seperti Kepala Negara Jerman yang lain, Kohl enggan berbicara bahasa Inggris dalam forum resmi. Ia selalu lebih memilih berbicara dalam bahasa Jerman.
Selain itu, mereka berdua punya kesamaan, yaitu sangat mencintai istri masing-masing. Menurut Habibie, Kohl sangat terpukul saat kehilangan sang istri. Perasaan tersebut juga pernah dirasakan oleh Habibie.
Kohl sudah mengembuskan nafas terakhirnya terlebih dahulu sebelum Habibie, yaitu pada 16 Juni 2017 di rumahnya di Oggersheim, Ludwigshafen, Jerman, karena penurunan kesehatan parah sejak 2008.
Kohl memimpin Jerman selama 16 tahun, pada periode 1982 hingga 1998. Dia dikenal sebagai sosok yang menyatukan Jerman Timur dan Barat setelah runtuhnya Tembok Berlin.
Post a Comment
Post a Comment